Dalam puisi tersebut tampak jelas bahwa kini ia tengah merasakan kerinduan akan keberadaan seseorang yang dulu berlabuh dihatinya, seseorang yang membuatnya merasa nyaman ketika berada disisinya. Dan kini dia yang dicintai sudah tidak berada dekat seperti dulu, tetapi keyakinan cinta yang ia miliki membuatnya bertahan untuk sejuta harapan berharap dia akan kembali.
![Rindu](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiEcTqRVRBupfjdAyMfhKABESgAzEy9NFHkfuWviz7_hI-HX7ge-8JEDYRQnhP9YUPsf1ChU4_35cMEOw_Hw_N3BzPa7ASBuaIfByS-g-GlHh789GxCyQLduUjU7bg-NyRysldWnqvU6Sb/s400/penanantian.jpg)
Apapun itu, Semoga Uun Unayah lekas mendapatkan jawaban atas kerinduannya serta mendapatkan kembali masa-masa seperti yang ia dambakan dalam puisinya berikut:
Berharap Kau Kembali
Merasa kehilangan saat jauh dari mu...
Merasa kesepian saat kau tak di dekat ku...
Kemana diri mu yang selama ini aku sayangi...
Kemana diri mu yang sangat ku cintai...
Ku menangis tiada henti berharap kau kembali...
Karna kau yang selalu aku nanti...
Dulu kau selalu ada buat ku...
Menemani kegelisahan dalam setiap hari ku..
Tuhan....
Izinkan aku tuk bertemu dengannya...
Izinkan aku tuk memeluk diri nya...
Meski sekejap itu membuat ku bahagia...
Rasa ini semakin kuat saat aku jauh dari nya...
Rasa ini begitu dalam saat aku bersama nya...
Tak pernah ku rasakan begitu damai nya jiwa...
Ketika ku berada di samping nya...
Semua penat ku hilang dengan sendiri nya...
Semua ketakutan ku tak lagi ada..
Dia yang mampu merubah segala nya...
Dia yang mengajari apa itu cinta...
Andai saja waktu bisa ku hentikan...
Akan ku putar kembali masa lalu ku...
Saat-saat indah yang kunantikan...
Bersama dengan dia pujaan ku...
Oleh Uun Unayahfb. ade tea imuet :: twitter. @adeblackstid
Jangan lewatkan pula membaca cerpen remaja: Otak-Otak Atik kiriman Irwan Yanwar, sebuah kisah sedih sekaligus mengharukan yang penuh dengan pesan moral, diambil dari salah satu pengalaman pribadinya sebagai pelajaran hidup berharga untuk seluruh pembaca.