Pada kesempatan kedua ini Sarah Miranti Alfani mengirimkan puisi sedih dan bisa jadi merupakan kelanjutan dari puisi pertamanya. Adapun judul puisi keduanya itu adalah Menuggu Hingga Batas Waktu. Puisi tersebut menceritakan tentang penantian, penantian yang menyebabkan hati gundah gulana, menciptakan emosi, dan ketidakpastian.
Namun, saat-saat menunggu itu ternyata ada batas waktunya. Entah kapan batas waktu itu berakhir, entah kapan penantian itu berakhir, dan entah kapan cinta itu terus mengalir. Hanya dia yang tau. Berikut puisi seidih berjudul Menunggu Hingga Batas Waktu yang dimaksudkan diatas kiriman dari Sarah Miranti Alfani.
Menunggu Hingga Batas Waktu
Kamu tau rasanya menjadi bagian yang terlupakan?
Beradu dengan awan yang tak tertembus
Menghantam hatiku dengan pasti dan menghembus nya seolah tak tersentuh
Mengambil alih perasaan yang tidak berarah dan teralihkan karna nya
Kau memandang tapi tak pasti
Meragui segala hal hanya karna perkara yang tak kau pahami
Memahamimu memang masih tak utuh namun aku bergulir
Lidah yang kini tak lagi kelu menghujam dengan makian
Sadarkan dirimu
Aku menunggu
Sebesar apa pun kesalahanmu, aku menunggu
Menanti dan tak berpaling
Namamu menghujam jauh tak berjarak
Sulit menutupnya dengan apapun
Kembalimu tak menjamin akan indah
Tapi satu yang pasti, aku kan slalu ada untuk kamu
Apapun keadaan kamu nanti
Aku menunggu hingga batas waktu
Oleh Sarah Alfani MirantiTwitter: @alfani_sarah
Begitulah isi puisi Menunggu Hingga Batas Waktu karya Sarah Alfani Miranti. Mudah-mudahan penantian panjang yang dilalui akan segera membuahkan hasil yang diinginkan. Selanjutnya, sebagai pelengkap silahkan baca juga karya yang tidak kalah bagusnya dari Tri Octav berjudul Kata-Kata Manis: Sayangku, suatu rangkaian kata-kata romantis tentang cinta berisikan pesan untuk meyakinkan kekasih hatinya.